Berharga
- Vines Hersella
- Oct 4, 2018
- 2 min read
"Makasih ya Allah udah menghadirkan Vines dalam hidup aku. Nanti kalau gue masuk surga ingin diketemuin sama lu dan nikah sama lu :)"
"Amiin. Semoga di kehidupan kita berikutnya kita bisa nikah dan bahagia ya. Reinkarnasi kita nanti. Mau seribu tahun lagi juga nggak apa-apa."
Ketika baca chat dari Aa yang kaya gitu, hati gue langsung terenyuh. Dan gue, tanpa disadari, mengeluarkan air mata.
Untuk pertama kalinya dalam hidup, gue merasa seberharga dan sepenting itu dalam kehidupan seseorang. Yang bikin dia sampe ngucap syukur pada yang Maha Kuasa karena telah membuat gue masuk ke kehidupan dia.
Gue tau, orang tua dan keluarga gue juga pasti menganggap gue berharga, tapi itu karena gue sejak lahir sudah dititipkan dan dipertemukan dengan mereka. Berbeda dengan orang yang baru gue temukan saat gue udah dewasa.
Fakta bahwa kita saling mencintai tapi tidak memaksakan diri untuk saling memiliki karena terhalang suatu batas abadi, buat gue mikir, oh ini ya cinta yang paling tulus. Yang nggak memaksa, nggak menuntut, cukup dengan melihat satu sama lain saling bahagia entah siapapun pasangan dia nantinya.
Gue tau kita sama-sama saling mendo'akan. Meski cara do'a kita berbeda, tapi gue yakin Tuhan itu cuma satu. Tuhan itu Esa. Dan ketika kita meminta pada-Nya, kita akan diberi oleh-Nya.
Permintaan gue dan Aa selalu sama, minta untuk dikuatkan dan diteguhkan dalam melewati masa-masa ini dan bisa berakhir bahagia dengan cara dan pasangan kita masing-masing. Tapi Aa selalu bilang: "Ya udah gue mah selalu do'a, nggak apa-apa kalau kita nggak bisa sama-sama di dunia, tapi gue harap kita bisa sama-sama di akhirat."
Sedih ya. Udah saling sayang sesayang itu, cinta secinta itu, nyaman senyaman itu, cocok secocok itu, tapi nggak bisa.
Hubungan kita yang seindah dan sebahagia itu, mau dilihat dari sisi manapun juga, adalah hubungan yang dipaksakan. Indah dan bahagianya tentu nggak terpaksa. Indah dan bahagianya tentu nggak semu. Semua nyata.
Hanya saja Tuhan menyertainya dengan kenyataan lain yang menyakitkan. Bahwa kita ditakdirkan berbeda.
Dan sejak awal, yang berbeda tidak bisa hidup dalam satu ikatan. Yang berbeda hanya bisa hidup berdampingan.
Comments